"Kalau di Italia, orang makan-makan, di India banyak berdoa, dan di Bali kita bisa menemukan cinta," kata gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
Bali dikenal dengan banyak sebutan, Pulau Dewata, Pulau Surga, The Morning of the World, dan terakhir - berkat promosi oleh film Eat Pray Love - Bali disebut sebagai Pulau Cinta.
Jika Singapura menjual pelayanan fasilitasnya, Bali menjual kekayaan pengalaman yang terkandung di dalamnya, terutama alamnya yang eksotis dan aura budaya yang memiliki kekuatan daya tarik.
Berbisnis dulu orang menganggungkan kualitas, belakangan mendengungkan pelayanan, hari ini dan akan datang konsumen memiliki selera yang lebih tinggi, yaitu pengalaman. Jika dulu produk jasa saja yang harus memiliki pengalaman, namun kita non produk jasa tidak lepas dari tuntutan ini. Pengalaman diperoleh dari yang menghibur, diluar dugaan, dan lebih dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar