Masakan yang hambar sama dengan perusahaan yang tidak jelas dalam penetapan segmentasi pasarnya: premium atau second line ? Akibatnya perusahaan seperti ini akan menjadi perusahaan yang umum, mudah ditemui, dan tidak maju. Perusahaan yang tidak jelas segmentasinya sama saja dengan orang yang tidak tahu jati dirinya sebenarnya.
Penetapan segmentasi ini menjadi penting, karena akan mempengaruhi bentuk bangunan yang kita miliki, interior, fasilitas pendukung, pemilihan instrumen promosi dan iklannya.
SISI POSITIF SECOND LINE
Dampak ekonomi dunia yang terus mengguras daya beli konsumen, mengakibatkan mereka memark-down produk atau jasa yang mereka butuhkan. Misal, dulu orang yang mempunyai daya beli membeli mobil kelas 300jtan ke atas memark-down dirinya untuk membeli mobil berkelas 150-200jtan. Mereka yang dulu punya uang pas-pasan untuk membeli mobil sekelas xenia dengan cicilan, memark-down dirinya dengan kendaraan motor roda dua. Porsi orang yang berani membayar mahal demi merk dan gengsi semakin kecil. Sebaliknya porsi orang yang rasional, dengan lebih mempertimbangkan fungsi dan harga dibandingkan merk dan gengsi semakin besar. Konsumen sudah semakin jeli dan tidak "grasa grusu" dalam memilih sebuah produk atau jasa. Mereka sangat teliti membandingkan produk antara personal image dengan benefit yang dia dapatkan.
SISI POSITIF PREMIUM LINE
Walau dampak ekonomi terus menghantam, sepertinya tiada berhenti, tetap saja orang kaya selalu ada di muka bumi ini. Apalagi dengan karakteristik konsumen Indonesia yang dikenal boros, konsumtif, prestise, dan berani. Perusahaan yang bermain di segmen ini akan mudah untuk mencari margin laba yang besar, karena pemain di segmen ini bisa dibilang langka, dan pemain di segmen ini adalah perusahaan yang sudah dewasa. Mereka lebih mengutamakan kualitas dan pelayanan dibandingkan dengan banting harga. Mereka lebih memfokuskan membangun network, seperti membentuk komunitas, dalam memasarkan produknya. Mereka juga sibuk bagaimana membangun kekhasan produk atau jasa yang dijual. Segmen ini masih sangat berpeluang di kota-kota besar, yang didukung banyaknya orang kaya dan turis bisnis maupun turis wisata.
KIAT MEMILIH SEGMEN YANG TEPAT BAGI PERUSAHAAN ANDA
1. Apakah produk atau jasa Anda saat ini memiliki kekhasan yang tinggi ?
2. Apakah produk atau jasa Anda saat ini memiliki pemimpin kualitas produk atau jasa
sejenis ?
3. Apakah perusahaan Anda saat ini sangat kuat brandingnya ?
4. Apakah Anda sebagi owner/founder mempunyai personal branding yang kuat ?
5. Apakah perusahaan Anda memiliki jaringan/network yang identik dengan orang
berduit?
6. Apakah di wilayah pasar Anda kompetitor sudah banyak bermain di Premium Line ?
7. Apakah perusahaan Anda sudah eksis lama ?
8. Apakah perusahaan Anda terbiasa dan benar-benar diakui positif karena mampu
memberikan sentuhan dan pengelaman yang emosional bagi pelanggan Anda ?
Jika jawaban Anda kebanyakaan "Ya", maka Anda bisa memasuki segmen Premium Line, jika "Tidak" adalah jawaban terbanyaknya, maka Anda sebaiknya masuk ke segmen Second Line.
Beberapa waktu lalu saya melihat siaran di TV Channel "Travel&Living" yang memberitakan kenikmatan yang diberikan salah satu Hotel yang saya lupa namanya di Manca Negara. Tapi yang saya ingat dan kagumi salah satu fasilitas Hotel tersebut adalah seekor anjing bagus dan jinak. Anjing itu memang ditawarkan oleh pihak hotel secara gratis untuk dibawa oleh tamu hotel keluar hotel. Sambil menikmati pemandangan di sekitar Hotel dan ditemani oleh anjing yang bagus, jinak, dan plus lucu.
Hotel ini sudah berhasil membangun Hotel bersegmen Premium Line. Dan Hotel tersebut sedang menuai hasil jerih lelahnya. Bagaimana dengan Anda ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar