Bisnis 2009 akan tidak lebih mudah, persaingan semakin ketat. Walau pertumbuhan bisnis tetap ada, saya perkirakan 5-6%, namun pertambahan kue bukannya menambah porsi kue per masing-masing pengusaha, bahkan sebaliknya. Hal ini diakibatkannya munculnya banyak pengusaha baru yang beradu nasib.
Persaingan akan dimenangkan oleh pengusaha yang kreatif, customer oriented, menjalankan managemen yang efektif, dan memiliki Sumber Daya Manusia yang solid.
Untuk menjadi pengusaha sepeti ini, Anda perlu menghindari 5 kesalahan berbisnis.
KESALAHAN Pertama, MENGABAIKAN CUSTOMER NEED. Pengusaha yang suka banting harga, dapat omzet dadakkan karena dapat harga beli murah dan jual murah, mereka akan dimakan oleh hukum pelanggan itu sendiri. Oleh karena edukasi customer yang sudah meningkat, tawaran fungsi produk/jasa yang sama sudah menjamur, dan perubahan lingkungan pelanggan, mereka semakin bijak untuk memilih perusahaan mana yang baik buat mereka untuk bertransaksi.
Tidak ada pilihan, bagi pengusaha saat ini untuk mau mendengar kebutuhan pelanggan Anda. Alihkan fokus Anda yang dulu lebih banyak bagaimana mendatangkan barang, dengan mengamati dan mendengar keinginan dari pelanggan Anda. Berilah benefit yang pas buat mereka.
KESALAHAN kedua, MENGABAIKAN MEMBANGUN SDM YANG SOLID. Old Rules : Business = Product. New Rules : Business = Product + Service. The Best Rule : Business = Product + Service + Human Resource. Bekali pegawai Anda dengan bekerja dengan hati, kreatifitas, pro aktif, antusias, dan kemampuan make a decision. Mereka adalah spoke person bagi perusahaan Anda, bukan Anda, tapi mereka. Zaman batu, agraris, industri, marketing, teknologi informasi sudah berlalu. Sekarang sudah tiba zaman Sumber Daya Manusia. Akhirnya semua akan bisa mengikuti produk/jasa yang kita jual, semua bisa mengikuti harga yang kita pasang, semua bisa menjalankan pemasaran yang kita buat, namun semua belum tentu bisa mengikuti persis dengan kualitas SDM yang kita miliki.
KESALAHAN ketiga, TIDAK MENGGUNAKAN MANAGEMEN BERBASIS KINERJA. Banyak pengusaha menjalankan bisnisnya berorientasi pada untung, bukan pada kinerja. Pengusaha yang berorientasi untung akan fokus pada sales, bagaimana produk/jasanya bisa dijual segera dan sebanyak-banyaknya. Jangan heran mereka akan membanting harga dan tidak peduli service after sales, hit and run jurus pamungkas mereka. Pengusaha yang berorientasi untung akan fokus pada pertumbuhan sales, bukan kinerja yang optimal. Asal penjualan sudah meningkat, mereka akan puas. Sebut saja tahun lalu hasil penjualan 12M, tahun ini 15M, mereka sudah puas. Padahal jika mau dianalisa, titik optimal yang bisa dicapai bisa jauh lebih dari 15M, jika perusahaan mau membangun managemen berbasis kinerja, seperti : peningkatan fungsi controlling, budgeting, feedback dan upgrading.
KESALAHAN keempat, MENGABAIKAN DIFERENSIASI. Perusahaan yang tidak melakukan diferensiasi sudah pasti mati, paling tidak setengah mati buat perusahaan yang dulunya berjaya. Banyak produk yang dulunya terkenal namun sekarang tinggal kenangan, sebut saja : Bodrex, Sugus, dan masih banyak lainnya. Bagaimana membangun diferensiasi ? Anda bisa mengevaluasi dan membangun perusahaan Anda dengan competitive Advantage (product, pricing, promotion, positioning, publicity, packaging, pass-along, permission, people dan peculiar) yang banyak. Kedua Anda bisa memaksimalkannya dengan membangun customer satisfaction driven (harga, kualitas pelayanan, kualitas produk/jasa, kemudahan mendapatkan,faktor emosional)di perusahaan Anda.
KESALAHAN kelima, Local Mindset. Bagaimana mungkin bangsa yang memiliki SDA dan SDM yang banyak tidak bisa menikmati kekayaan itu, malah negara lain yang bisa memanfaatkannya, sebut saja : Freeport. Semua bermula dari pengusaha yang berpikir lokal. Mereka hanya membangun kerajaan bisnis kota, provinsi paling top nasional. Sehingga tidak mengherankan pengusaha ini tidak memikirkan branding dan network. Berbeda dengan para entrepreneur US. Mereka sangat bervisi global. Anda akan menemui dengan mudah dimana saja Coca Cola, Mc Donald, Sturback, produk Disney, Shell, Microsoft, dan lain-lain. Pengusaha yang bermental dan berpikir global akan lebih mudah sukses dari pada yang lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar